Selasa, Juni 04, 2013
GROOMING
Jika Kalian bertanya tentang Grooming, tak lain dan tak bukan, anda akan melihat sosok anjing anjing lucu yang telah dirias special mungkin, hmm.. Mengapa ??
Karen istilah Grooming sekarang telah masuk ke dalam lomba Anjing tercantik dan fasilitas dari kata grooming sendiri telah digunakan sebagai suatu kelompok untuk Salon Anjing ( Grooming Dog ).
Lalu apa itu grooming sebenarnya, mari kita bahas lebih lanjut..
Apa Itu GROOMING ?
Grooming adalah Penampilan diri seseorang yang terjaga, menarik dan selalu rapi.
Grooming dalam Kecakapan Antar Personal berarti :
- Penampilan diri yang terjaga, menarik dan selalu rapi pada saat dia berkomunikasi dengan orang lain.
- Berpenampilan menarik memiliki arti sangat penting sebagai salah satu kunci sukses untuk dapat menjalin hubungan atau interaksi yang harmonis.
- Sebaliknya, apabila penampilan diri ini diabaikan, dapat mengakibatkan dampak yang merugikan,baik secara pribadi maupun kelembagaan.
INDIKATOR PENAMPILAN DIRI YANG BAIK :
1) Penampilan yang bersih.
2) Penampilan yang rapi.
3) Penampilan (sikap dan tindakan) yang menarik.
2) Penampilan yang rapi.
3) Penampilan (sikap dan tindakan) yang menarik.
Ada beberapa contoh penampilan dalam arti; Sikap dan Tindakan yang dapat dikatakan menarik, sebagai berikut :
- Memberikan pelayanan dengan cekatan dan enerjik.
- Senyum yang tulus dan simpatik
- Ucapkan kata sapaan : Hei! Hallo! Selamat pagi, Assalamu’alaikum,dsbnya. Lakukan dengan penuh persahabatan.
- Cobalah mengajak berjabat tangan, dllnya.
- Tanyakan keadaannya : Apa khabar? Sehat?
- Mintalah maaf dan Permisi : Nama saya Agus, Maaf nama anda,siapa?
- Ucapkan kesan anda : “Sungguh senang bertemu denganmu”
- Jangan lupa, menutup pembicaraan dengan mengucapkan:Terimakasih
- Tawarkan bantuan : “Adakah yang bisa saya bantu ?”, “Bolehkah aku mengantarmu sampai rumah?”
- Jaga ekspresi wajah yang bersahabat.
Ketika kita berkomunikasi tatap muka, maka kita dapat melihat bagaimana raut wajah orang-orang yang ada disekitar kita. Wajah diibaratkan sebagai cermin dari pikiran dan perasaan seseorang.
Namun adakalanya ekspresi wajah seseorang tidak sesuai dengan apa yang ia ungkapkan pada pesan verbalnya.
9 (SEMBILAN) TIPS BERPAKAIAN YANG TEPAT UNTUK WAWANCARA KERJA
- Hindari pemakaian parfum yang terlalu menyengat.
- Sepatu yang digunakan agar dapat disesuaikan dengan warna dan model pakaian yang dikenakan.
- Saat ingin melakukan wawancara kerja, jangan sampai memakai busana yang terlalu kasual.
- Pastikan pakaian anda serasi. Cobalah untuk memilih warna yang netral seperti hitam, putih, biru gelap atau cokelat.
- Sebaiknya saat wawancara kerja Anda tidak berlebihan dalam menggunakan make-up.
- Pastikan tatanan rambut Anda terlihat rapi dan konservatif. Jika rambut Anda panjang, usahakan untuk dikuncir atau tersisir rapi ke bawah.
- Kuku Anda rapi sebaiknya tidak kotor. Sebelum memasuki ruang wawancara kerja, bercermin terlebih dahulu di toilet untuk memastikan tampilan Anda sempurna.
- Pakailah pakaian yang layak untuk dikenakan ke kantor.
Usahakan untuk rileks dan tenang ketika ingin masuk ke ruang wawancara kerja,untuk menghindari perasaan gugup. Jangan lupa juga untuk selalu tersenyum.
TERNYATA, PAKAIAN BISA PENGARUHI PERILAKU ANDA !
Studi yang dilakukan di Kellog School of Management at Northwestern University; USA baru-baru ini mengungkap bahwa ada hubungan kuat antara pakaian yang dikenakan dengan tingkah laku seseorang.
Adam D. Galinsky, profesor yang memimpin studi tersebut mengatakan: "Pakaian tak hanya mempengaruhi bagaimana orang lain memandang kita, namun juga bagaimana kita memandang diri kita sendiri “.
Adam D. Galinsky, profesor yang memimpin studi tersebut mengatakan: "Pakaian tak hanya mempengaruhi bagaimana orang lain memandang kita, namun juga bagaimana kita memandang diri kita sendiri “.
- Misalnya saja, jika Anda mengenakan pakaian casual, maka Anda cenderung akan lebih rileks dan santai.
Studi tersebut juga melibatkan para relawan yang diminta melakukan beberapa pengujian. Salah satunya, mereka diminta mengenakan baju dokter. Ini menyebabkan para relawan tersebut berperilaku lebih teliti dan hati-hati, saat dilakukan serangkaian tes pada mereka. Para relawan juga sebagian besar mulai menirukan perilaku seperti dokter.
Begitu pula saat para relawan diminta mengenakan pakaian seperti seniman. Mereka pun menunjukkan sikap lebih kreatif, dan berperilaku seperti seniman saat mengenakan pakaian tersebut.
Begitu pula saat para relawan diminta mengenakan pakaian seperti seniman. Mereka pun menunjukkan sikap lebih kreatif, dan berperilaku seperti seniman saat mengenakan pakaian tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: