Senin, April 01, 2013
Apa Itu CSS ?
CSS adalah
singkatan dari Cascading Style Sheets. Kalau baca di kamus, cascading itu
artinya air terjun. Tapi dalam hal ini, yang di maksud adalah, aliran dari
suatu kode ke kode lain yang saling berhubungan.
Jadi kalau
di tulis lengkap dalam bahasa Indonesia kira-kira arti CSS adalah: kumpulan
kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk mengatur format /
tampilan suatu halaman HTML.
Keuntungan Penggunaan CSS
Jika anda
memiliki beberapa halaman website dimana anda menggunakan font arial untuk
tulisannya, lalu suatu hari anda bosan dengan arial dan ingin mengganti ke trebuchet,
anda harus merubah satu per satu halaman website anda dan merubah tipe font
dari arial menjadi trebuchet.
Dengan
menggunakan css, dimana semua halaman web memakai css yang sama, anda cukup
merubah satu baris kode css untuk merubah font di semua halaman web dari arial
ke trebuchet.
Jadi,
keuntungan menggunakan CSS, lebih praktis!
Kekurangan Penggunaan CSS
Tidak semua
browser mengartikan kode CSS dengan cara yang sama. Jadi kadang-kadang,
tampilan web dengan CSS terlihat baik di browser yang satu, tapi berantakan di
browser yang lain. Jadi anda harus memeriksa tampilan supaya terlihat baik di
semua browser dan menambahkan kode-kode khusus browser tertentu jika memang
dibutuhkan agar tampilan web anda terlihat baik di semua browser.
Bagaimana cara menuliskan CSS ?
Ada beberapa cara untuk menuliskan style pada sebuah halaman HTML:
1. Inline style
Inline styles digunakan bila ingin mengatur format pada satu
bagian dokumen HTML saja. Inline styles diletakkan pada bagian yang ingin
diatur tampilan tulisannya. Dalam hal ini style dituliskan sebagai atribut dari
sebuah Tag. Penggunaan inline style Pada sebuah Tag <H1> ditambahkan
style untuk menggunakan jenis font Arial. Tag <H1> yang biasanya ditulis
<h1> … </h1>
dapat ditambahkan dengan atribut style berikut jenis properti style yang ingin digunakan. Sehingga sekarang dituliskan sebagai berikut :
<h1 style=”"> … </h1>
Ditambahkan properti style, yakni font-family, berikut nilainya, yakni Arial menjadi sebagai berikut :
<h1 style=”font-family:Arial;”> … </h1>
Contoh :
<h1> … </h1>
dapat ditambahkan dengan atribut style berikut jenis properti style yang ingin digunakan. Sehingga sekarang dituliskan sebagai berikut :
<h1 style=”"> … </h1>
Ditambahkan properti style, yakni font-family, berikut nilainya, yakni Arial menjadi sebagai berikut :
<h1 style=”font-family:Arial;”> … </h1>
Contoh :
<h1 style=”font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;”>
Tulisan dengan font Arial </h1>
Akan ditampilkan sebagai berikut :
Tulisan dengan font Arial
Jika ingin ditambahkan properti lain pada style tersebut, dapat
dituliskan dengan menggunakan separator berupa tanda titik-koma ( ; ) Contoh :
<h1 style=”font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;
color:Green;”> Tulisan Arial berwarna Hijau </h1>
Akan ditampilkan sebagai berikut :
Tulisan Arial berwarna Hijau
CSS Cascading Style Sheet : Salah satu fasilitas yang diberikan untuk
pemrograman HTML sehingga pengaturan/disain tampilan web-page menjadi
lebih baik.
Dengan atribut CSS,
user diberi kemampuan untuk:
- Mengatur posisi secara
absolut
- Mengubah warna
- Mengubah besar font
- Mengubah margin
- Dsb.
Ada
tiga metode cara penulisan CSS atribut, yaitu:
1. Inline Style Sheet
2. Embedded Style Sheet
3. Linked Style Sheet
INLINE STYLE SHEET
CSS didefinisikan
langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan
menambahkan atribut style=” …. “ didalam tag HTML tersebut.
style hanya akan
berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan mempengaruhi tag HTML yang
lain.
Contoh penulisan CSS dengan metode inline style sheet: (simpan dgn nama CSS1.htm
HTML<>
<Head>
<Title>Contoh Bentuk Inline</Title>
</Head>
<Body
bgcolor="#FFFFFF">
<P id="cth1">
Ini adalah
contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS </P>
<P id="cth2" style="font-size:20pt">
tag P ini di Format dengan
besar font 14 point
</p>
<P id="cth3" style="font-size:14pt ;
color:red">
tag P ini di Format dengan
besar font 14 point, dan menggunakan warna merah
</p>
</Body>
</HTML>
EMBEDDED STYLE SHEET
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style>
……</style> di atas tag <body>.
Pada pendefinisian ini disebutkan atribut –
atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML yang selanjutnya tinggal
digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.
• Tahukah anda bahwa setiap tag HTML dapat di
beri ID.
• ID
pada tag HTML berguna untuk pemanggilan tag tersebut melalui script
Contoh
penggunaan CSS dengan metode embedded style sheet: (simpan dgn nama CSS2.htm)
<HTML>
<Head>
<Title>Contoh Bentuk Embedded</Title>
</Head>
<Style>
Body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
H1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
P {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</Style>
<Body>
<H1
id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</H1>
<P
id="cth2">
Tag P ini di Format dengan besar
font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch
</p>
<P id="cth3">
Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat
dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru
</p>
</Body>
</HTML>
<Style>
Body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
H1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
P {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</Style>
<Body>
<H1
id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</H1>
<P
id="cth2">
Tag P ini di Format dengan besar
font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch
</p>
<P id="cth3">
Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat
dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru
</p>
</Body>
</HTML>
Contoh CSS metode embedded style sheet dengan
class: (simpan
dgn nama CSS3.htm)
|
LINKED STYLE SHEET
Metode ini hampir sama dengan metode embedded
style sheet, hanya saja pendefinisian tag <style> …. </style>
dibuat pada file terpisah dari file HTML yang membutuhkan CSS tersebut.
File lain tersebut di simpan dalam format .css
Pada file HTML yang akan menggunakan file CSS
tersebut harus dibuat tag <link> yang dituliskan diantara tag <head>
… </head>
<Style>
Body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
H1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
P {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</Style>
ISI ELEMEN STYLE YG DINAMIS
Sekarang
kita akan mempelajari cara merubah attribut style suatu CSS pada saat run-time.
Hal ini dapat dilakukan dengan metode scripting,
yaitu pengubahan attribut style dengan menggunakan script.
Jangan
lupa untuk selalu memberikan attribut ID pada setiap tag HTML,
yang nantinya program script akan mengakses tag HTML tersebut
dengan menyebutkan ID -nya.
Attribut color
Perhatikan potongan HTML berikut:
<P ID=”Coba”
style=”color:blue”>coba-coba</P>
Tag <P> pada potongan HTML di atas
memiliki ID = coba, sehingga nantinya pada script. Apabila kita ingin
mengubah warna tulisan coba-coba menjadi merah, dapat dilakukan
dengan script sebagai berikut:
Coba.style.color=”red”
EVENT – EVENT UNTUK TAG HTML
Beberapa
event untuk tag HTML dapat dimanfaatkan untuk membuat page
terlihat lebih baik. Berikut
ini adalah event – event tersebut:
- onMouseOver
Jika mouse sedang digerakkan dan berada pada daerah <span>
- onMouseOut
Jika mouse keluar dari daerah <span>
- onClick
Jika mouse di click pada daerah <span>.
Event – event tersebut
di atas dapat dimanfaatkan untuk memanggil fungsi pada script, hal ini
memberikan fleksibilitas bagi user untuk memperindah tampilan page-nya
agar menjadi dinamis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: